Tikus29 / 50 f Kepmenkes 1204/Menkes/SK/X/2004 Tentang Persyaratan Kesehatan Lingkungan Rumah Sakit 1) Melakukan penutupan saluran terbuka, lubang-lubang di dinding, plafon, pintu, dan jendela. 2) Melakukan pengelolaan sampah yang memenuhi syarat kesehatan. d. Prakondisiini yang disebut sebagai determinan kesehatan kerja, yaitu : 1. Beban Kerja: · Berupa beban fisik, beban mental, ataupun beban sosil sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku. · Seharusnya, penempatan seorang pekerja atau karyawan disesuaikan dengan beban optimum yang sanggup dilakukannya. UndangUndang No. 23/ 1992 tentang Kesehatan memberikan ketentuan mengenai kesehatan kerja dalam Pasal 23 yang menyebutkan bahwa kesehatan kerja dilaksanakan supaya semua pekerja dapat bekerja dalam kondisi kesehatan yang baik tanpa membahayakan diri mereka sendiri atau masyarakat, dan supaya mereka dapat mengoptimalkan produktivitas kerja Surveilansdampak / efek kesehatan. Ada 4 jenis surveilans dampak / efek kesehatan ini yaitu 1.Sebelum pekerja ditempatkan ( Fit to Work ), 2.Periodik (minimal sekali setahun), 3.Setelah pekerja kembali dari absen, dan 4.Sebelum dan sesudah penempatan pekerja pada tugas yang melibatkan hazard kesehatan. Apapun program kesehatan yang Anda pilih, pastikan Anda dan para karyawan mendapat manfaat dari penerapan program kesehatan di tempat kerja Anda. Ketika Anda memikirkan banyak pilihan program kesehatan yang berkualitas, Anda bisa saja butuh lebih banyak waktu untuk merancangnya daripada menyelesaikan tugas lainnya, misal administrasi karyawan. Caramenolak pekerjaan tambahan ketika Anda belum berkeluarga. Dengan mempekerjakan 'tamu dalam' alih-alih karyawan, "mungkin Anda dapat menarik tipe orang yang berbeda dan membuat mereka BvkuIS9. Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Ketenagakerjaan terus menyosialisasikan dan memberi edukasi program jaminan sosialisasi tenaga kerja Jamsostek bagi pekerja bukan penerima upah BPU khususnya di sektor PHI dan Jamsos Kemnaker, Indah Anggoro Putri, mengatakan gencarnya sosialisasi dan edukasi program Jamsostek bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai Jamsostek serta memberikan pelindungan khususnya bagi pekerja BPU di Kabupaten Demak."Program Jamsostek ini sebagai sarana pelindungan yang hadir untuk mendampingi para pekerja sehingga para pekerja jadi nyaman bekerja, terlindungi dari segala resiko. Karena semua pekerjaan ada risiko kecelakaan kerja, cacat total dan risiko lainnya," kata Indah Anggoro Putri di Demak, Jawa Tengah, Selasa 30/5/2023. Sesuai UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem jaminan Sosial Nasional SJSN, setiap pekerja di Indonesia harus terlindungi dalam program jaminan kesehatan yang dikelola BPJS Kesehatan dan Jamsostek yang dikelola oleh BPJS itu Staf Khusus Menteri Ketenagakerjaan, Hindun Anisah, mengatakan, program Jamsostek ini merupakan bentuk kehadiran negara memberikan pelindungan bagi pekerja di saat melakukan pekerjaan hingga pelindungan di masa tua dengan manfaat yang diterima sangat besar."Kita terus gencar melakukan sosialisasi di berbagai kota di Indonesia, bahkan di luar negeri kepada pekerja migran, juga harus ikut BPJS Ketenagakerjaan. Karena pekerja migran di luar negeri memiliki resiko sangat besar," berharap peserta yang telah mengikuti sosialisasi program Jamsostek, dapat segera mendaftarkan diri dan bagi yang telah menjadi peserta, dan dapat meneruskan informasi yang diperoleh kepada lingkungan terdekatnya."Sehingga semakin banyak pekerja BPU sektor informal di Kabupaten Demak terlindungi," menjelaskan, program Jamsostek ini merupakan sarana pelindungan yang hadir mendampingi pekerja, sejak mulai bekerja hingga tiba hari tua/masa tua."Dengan besaran iuran tidak sampai Rp maka akan memperoleh pelindungan jaminan kecelakaan kerja JKK, jaminan kematian JKM dan jaminan hari tua JHT," pungkas Hindun. [GambasVideo CNBC] Artikel Selanjutnya Video PHK Mondar Mandir, Kemnaker Upayakan Dialog Tripartit dpu/dpu Katanya, kesehatan merupakan harta berharga yang jarang kita syukuri. Kita baru merasakan nikmatnya saat mengalami sakit. Tak terkecuali dalam pekerjaan, banyak orang yang tak menyadari pentingnya kesehatan. Padahal, kerugian yang dialami orang sakit bukan hanya hilangnya nikmat sehat, lho! Produktivitas kerja juga bisa berkurang karenanya. Bayangkan saja, dalam kondisi sakit, bagaimana bisa pekerjaan selesai dengan optimal? Lantas, apa saja dampak lain dari masalah kesehatan fisik dan mental? Selain itu, bagaimana cara menjaga agar tubuh dan pikiran tetap bugar? Tak perlu bertanya-tanya lagi, Glints sudah merangkum informasinya, hanya untukmu. Simak, ya! Kesehatan Fisik dan Pekerjaan © Kita mulai pembahasan dengan pentingnya kesehatan fisik dalam pekerjaan. Dirangkum dari Verywell Mind dan Townsend Associates, gangguan kesehatan dapat mengganggu berbagai aspek dalam kehidupan, termasuk pekerjaan. Misalnya, saat ingin berangkat kerja, kamu ternyata harus menunda karena mendadak sakit perut dan diare. Waktumu di kantor akhirnya berkurang. Ini hanyalah masalah kesehatan kecil. Bagaimana jika seorang pekerja memiliki gaya hidup yang buruk, lantas mengalami penyakit jantung? Ia kemudian harus cuti karena harus menjalani berbagai macam terapi atau operasi. Waktu yang bisa digunakan untuk bekerja, hilang sia-sia begitu saja. Tidak hanya kamu, perusahaan juga merugi karena pekerjanya mengalami sakit. Semua ini tentu bisa kamu hindari dengan mudah apabila kamu menjaga kesehatan fisikmu. Lantas, sebenarnya, apa saja yang harus dilakukan saat menjaga kesehatan fisik? Trik Menjaga Kesehatan Fisik © Memahami pentingnya kesehatan fisik dalam pekerjaan saja tidak cukup. Kamu butuh langkah nyata agar tetap sehat dan tetap produktif. Hal-hal yang bisa kamu lakukan di antaranya adalah perilaku hidup bersih dan sehat dari Kementerian Kesehatan RI. Selain itu, ada juga berbagai tips dari American Academy of Family Physicians yang bisa kamu terapkan. Trik-trik untuk kesehatan fisik itu di antaranya cuci tangan dengan sabun dan air bersih yang mengalir pilih makanan yang sehat dan seimbang olahraga rutin jaga berat badan normal gunakan tabir surya untuk mencegah kanker kulit berhenti merokok dan minum alkohol tidur dengan cukup dan lain-lain Kesehatan Mental dan Pekerjaan © Bicara soal kesehatan mental, tentu kamu memahami bahwa ini adalah hal yang penting. Sayangnya, masih banyak stigma yang menempel pada penderita gangguan kesehatan mental. Padahal, melansir Harvard Health, masalah kesehatan mental bisa mengganggu berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan. Kesehatan mental bisa mengganggu fokus kerja, menurunkan produktivitas, bahkan jadi pemicu tidak masuk kerja selama berhari-hari. Inilah alasan pentingnya kesehatan mental dalam pekerjaan. Bukan hanya penderitanya, perusahaan tempatnya bekerja juga mengalami kerugian. Dapat disimpulkan, menerapkan berbagai langkah untuk menjaga kesehatan mental dapat meningkatkan kinerjamu dalam jangka panjang. Trik Menjaga Kesehatan Mental © Selain memahami pentingnya kesehatan mental dalam pekerjaan, tentu saja, kamu perlu mengerti apa langkah yang bisa dilakukan untuk menjaganya. Dirangkum dari Mental Health Foundation dan Help Guide, inilah tips untuk memelihara kesehatan mentalmu menerima dan berbicara soal perasaanmu rajin olahraga istirahat makan makanan sehat dan minum yang cukup jaga hubungan dengan orang terdekat lakukan berbagai hobi minta bantuan profesional apabila membutuhkannya dan lain-lain Itulah beragam informasi soal pentingnya kesehatan mental dan fisik dalam pekerjaan. Terapkan berbagai trik menjaga kesehatan tadi agar kamu bisa tetap produktif di kantor, ya! Apakah kamu masih bingung dengan langkah-langkah teknis dan nyata soal penerapan gaya hidup sehat? Selain itu, sebagai seorang pekerja kantor, adakah hal yang menghambatmu menerapkan trik kesehatan tadi? Nah, untuk membantu kamu agar bisa menjaga kesehatan mental, Glints sudah siapkan artikel untuk kamu, nih! Yuk, klik di sini untuk dapatkan dan baca ragam artikel lainnya! Why You Should Take Care of Your Body and Health The Importance of Health and Wellness in the Workplace PHBS What You Can Do to Maintain Your Health Mental health problems in the workplace How to look after your mental health Building Better Mental Health Jakarta ANTARA - Gaya hidup sedentari atau sedentary kerap terjadi di kalangan pekerja kantoran yang nyaris setiap harinya lebih banyak duduk dalam ruangan selama delapan hingga 10 jam per hari melakukan aktivitas yang monoton di depan komputer dan sesekali rapat, demikian menurut Sequis. Saat makan siang, sebagian mereka tetap berada di ruangan sehingga jarang mengeluarkan banyak tenaga dan kurang berjalan kaki. Menyantap camilan, kopi atau minuman kekinian sering juga jadi pelengkap saat bekerja. Menurut Kementerian Kesehatan, gaya hidup sedentari mengacu pada segala jenis aktivitas di luar waktu tidur dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit. Berdasarkan durasi waktu, gaya hidup ini terbagi atas level rendah dalam durasi kurang dari dua jam, level menengah dalam durasi dua hingga lima jam dan level tinggi dalam durasi lebih dari lima jam. Senior Manager Medical Underwriter Sequis dr Fridolin Seto Pandu dalam keterangan tertulisnya, Sabtu 10/6 mengingatkan, ada risiko kesehatan dari gaya hidup sedentari seperti obesitas, diabetes, penyakit jantung. Oleh karena itu, Fridolin menganjurkan agar masyarakat mengurangi kebiasaan gaya hidup ini dengan melawan rasa malas untuk bergerak dan meningkatkan motivasi diri untuk lebih banyak melakukan aktivitas fisik. Khusus untuk pekerja kantoran, mereka bisa menggunakan sisa waktu makan siang untuk melakukan aktivitas ringan seperti berjalan kaki. Lalu pada saat bekerja, sebaiknya menghindari posisi duduk yang dapat menyebabkan sakit punggung dan leher. "Dalam kondisi ideal saat duduk, usahakan postur tubuh dalam keadaan tegak. Posisi kaki juga penting diperhatikan, biasakan kaki selalu ada di lantai sehingga peredaran aliran darah lebih lancar," kata Fridolin. Dia menyarankan orang-orang melakukan peregangan tubuh sekitar lima hingga 10 menit di sela-sela waktu kerja. "Sangat baik jika setidaknya tiga hingga empat kali seminggu berolahraga selama 30-40 menit agar tubuh tetap bugar," tutur dia. Selain melakukan aktivitas fisik, Fridolin juga menyarankan agar para pekerja kantoran melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala untuk mencegah penyakit sedari dini. Pemeriksaan kesehatan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan hipertensi untuk mencegah stroke, pemeriksaan pap smear untuk mencegah kanker serviks dan pemeriksaan kesehatan menyeluruh MCU untuk mengetahui potensi penyakit kritis pada tubuh. Kemudian, sambung Fridolin, sebagai solusi lainnya dari potensi terjadinya penyakit kritis akibat gaya hidup sedentari masyarakat didorong memiliki asuransi kesehatan dan asuransi penyakit kritis sebagai jaring pengaman finansial agar saat terkena risiko sakit. Berita ini telah tayang di dengan judul Pekerja kantoran banyak duduk, ini solusi untuk menguranginya ILO memperkirakan lebih dari 2,3 juta pekerja di seluruh dunia meninggal dunia setiap tahun karena kecelakaan atau penyakit yang berhubungan dengan pekerjaan. Tujuan dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk mencegah terjadinya kecelakaan atau sakit akibat kerja sehingga menumbuhkan lingkungan kerja yang aman. Untuk memenuhi tujuan tersebut, terdapat beberapa prinsip yang harus setiap perusahaan lakukan dalam penerapan K3. Menyediakan alat pelindung diri APD di tempat kerja. Menyediakan buku petunjuk penggunaan alat atau isyarat bahaya. Memastikan adanya peraturan pembagian tugas dan tanggung jawab. Memastikan tempat kerja yang aman sesuai standar lingkungan kerja yang aman. Memberikan sarana penunjang kesehatan jasmani dan rohani. Memberikan sarana dan prasarana lengkap di tempat kerja. Memiliki kesadaran dalam menjaga keselamatan dan kesehatan kerja. Melakukan pendidikan dan pelatihan tentang kesadaran K3. Mengenal jenis-jenis bahaya di tempat kerja Ada sejumlah bahaya di lingkungan kerja yang membawa risiko K3. Hal ini termasuk bahaya fisik, biologis dan kimiawi, hingga psikososial. 1. Bahaya fisik Jatuh merupakan penyebab umum dari cedera atau kematian akibat kerja. Hal ini melibatkan lantai tempat kerja yang licin atau pekerjaan konstruksi yang tidak terlindungi. Permesinan juga bisa membahayakan pekerja bila tidak dilakukan secara aman. Bagian ini juga berisiko terhadap bahaya, seperti tersengat listrik atau luka bakar. Pekerja juga mungkin bekerja dalam tempat bersuhu ekstrem. Bekerja di suhu panas dapat memicu dehidrasi, sedangkan suhu dingin berisiko hipotermia dan frostbite. Sementara itu, tingkat kebisingan tinggi dalam lingkungan kerja berisiko menimbulkan kerusakan pada indra pendengaran. 2. Bahaya biologis dan kimiawi Bahaya biologis melibatkan mikroorganisme menular, seperti virus atau bakteri. Salah satu yang paling umum terjadi pada lingkungan kerja adalah paparan virus influenza. Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan bagi pekerja luar ruangan. Petani atau pekerja kebun berisiko terkena racun dari gigitan serangga atau tanaman beracun. Beberapa serangga dapat menularkan penyakit, seperti demam berdarah DBD dan malaria. Lingkungan kerja yang berinteraksi dengan hewan juga lebih berisiko terkena zoonosis, yakni penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Sementara itu, bahaya kimiawi dapat terjadi akibat pengaruh asam, logam berat, atau bahan kimia mudah terbakar yang bisa menimbulkan cedera bahkan kematian. 3. Bahaya psikososial Bahaya psikososial dapat terjadi saat pekerja mengalami jam kerja panjang, perasaan tidak aman saat bekerja, dan keseimbangan kehidupan kerja work life balance yang buruk. Hal yang menyangkut kesejahteraan mental dan emosional ini juga dapat terjadi saat pekerja mendapatkan pelecehan seksual atau perundungan di tempat rokok, minuman beralkohol alkohol, atau zat terlarang yang menimbulkan kecanduan juga dapat berpengaruh keselamatan dan kesehatan kerja. Beragam cara menjaga kesehatan saat bekerja Selain sebagai keharusan perusahaan, keselamatan dan kesehatan kerja menjadi tanggung jawab bagi masing-masing pekerja. Di bawah ini merupakan sejumlah langkah yang dapat pekerja lakukan untuk menjaga kesehatan di lingkungan kerja. Konsumsi makanan sehat dan bernutrisi seimbang, termasuk buah dan sayuran. Lebih baik menghindari atau membatasi konsumsi junk food, seperti makanan cepat saji, camilan kemasan, dan minuman ringan. Minum air putih secukupnya agar tubuh tetap terhidrasi selama melakukan pekerjaan. Pertahankan postur tubuh yang baik saat bekerja di depan komputer dalam waktu lama. Gunakanlah waktu istirahat semaksimal mungkin dan lakukan peregangan ringan selama beberapa menit pada sela-sela jam kerja. Pastikan menjaga kebersihan ruangan kerja sebelum dan sesudah bekerja. Selalu menyediakan pembersih tangan atau hand sanitizer di ruangan kerja. Kelola stres dengan memanfaatkan cuti untuk melakukan hobi atau menghabiskan waktu bersama keluarga, pasangan, dan teman. Jika merasa sakit, lebih baik ambil izin untuk tidak bekerja dan memulihkan diri agar tidak menyebarkan infeksi ke orang lain. Keselamatan dan kesehatan kerja K3 pada dasarnya dilakukan untuk memastikan lingkungan kerja yang aman dan meminimalkan risiko yang mungkin terjadi. Hal ini merupakan tanggung jawab bersama, baik untuk perusahaan dan pekerja di dalamnya. Lingkungan kerja yang sehat menjadi checklist yang wajib diperhatikan oleh setiap kantor. Idealnya, setiap karyawan di kantor pasti mengharapkan kesehatan lingkungan kerja tetap terjaga sehingga suasana bekerja menjadi nyaman. Kantor yang bebas sampah, debu, dan kotoran pasti lebih sedap dipandang. Karyawan juga lebih betah untuk bekerja di ruang kerja yang terjaga kebersihan dan kesehatannya. Untuk mengetahui cara menjaga kesehatan lingkungan kerja yang tepat, simaklah pembahasan dari Sodexo dalam artikel ini. Menjaga kesehatan lingkungan kerja tidak sulit. Kita bisa memulainya dari cara yang sederhana. Jangan remehkan beberapa tips sederhana ini karena bisa membantu meningkatkan kesehatan karyawan Anda. 1. Menyediakan Konsumsi Sehat Bila perusahaan menyediakan katering makan siang dan snack di kantor, pastikan bahwa mereka menyediakan makanan yang sehat dan bergizi. Perusahaan bisa menyediakan buah-buahan sebagai alternatif kudapan untuk karyawan. Untuk makan siang, mereka bisa memilih dan memercayakan katering yang sehat serta bisa memenuhi standar gizi karyawan. Perusahaan juga bisa menyediakan minuman sehat, seperti air putih atau jus. Makanan yang tidak sehat, seperti makanan manis, apabila dimakan secara terus-menerus akan mempengaruhi kesehatan karyawan. Baca Juga Memahami Pengertian dan Jenis Lingkungan Kerja 2. Mengadakan Program Aktivitas Fisik Sebelum jam kerja dimulai, perusahaan bisa menyediakan program aktivitas fisik, seperti senam mini selama 15 menit. Perusahaan juga bisa menyediakan program olahraga di luar jam kerja, seperti bulu tangkis, futsal, basket, dan lain-lain untuk menunjang kesehatan para karyawannya. Apabila sulit menjalankan program olahraga, perusahaan bisa menganjurkan para pekerjanya untuk lebih aktif secara fisik lewat imbauan. Caranya, mengimbau untuk menggunakan tangga daripada lift, jalan-jalan singkat di jam makan siang, dan lain-lain. 3. Menyediakan Ruang Kerja yang Sehat Seperti yang dijelaskan sebelumnya, ruang kerja yang sehat bisa membawa banyak manfaat bagi karyawan dan perusahaan. Ruang kerja yang baik memiliki sirkulasi udara yang bagus. Tentunya hal ini penting mengingat karyawan membutuhkan udara yang segar untuk dihirup. Perusahaan juga bisa menyediakan balkon atau taman hijau di lingkungan kerja sebagai tempat relaksasi. Pencahayaan alami juga membuat lingkungan kerja menjadi sehat, meskipun ruang kerja yang disediakan bersifat indoor. Apalagi, penggunaan lampu fluorescent di ruang kerja berpotensi menyebabkan sakit kepala dan mata bagi para pekerjanya, terutama untuk mereka yang bekerja dengan komputer. Baca Juga Bagaimana Kriteria Lingkungan Kerja yang Baik? 4. Menghias Ruang Kerja dengan Tanaman Hidup Siapa sangka, kehadiran tanaman hidup bisa meningkatkan kesehatan lingkungan kerja. Tanaman hidup tidak hanya berguna menjadi dekorasi, tetapi juga bisa menjadi sarana menghilangkan stres para karyawan di dalamnya. Selain itu, tanaman hidup juga membantu memproduksi oksigen, sehingga bisa meningkatkan kesehatan para pekerja. 5. Membangun Koneksi Antar Rekan Kerja Langkah terakhir ini ternyata bisa membantu meningkatkan kesehatan para karyawan. Tak hanya kesehatan fisik, kesehatan mental dan emosional para karyawan juga perlu dijaga karena keduanya saling berpengaruh. Apalagi delapan jam bahkan lebih waktu karyawan digunakan untuk bekerja di dalam kantor, sehingga bukan tidak mungkin emosi mereka juga dicurahkan saat bekerja. Bangunlah koneksi dengan sesama rekan kerja. Caranya sederhana, tunjukkan saja dukungan untuk mereka ketika bekerja atau mengejar target dalam proyek. Bangun juga kepercayaan dan kejujuran antar kolega di kantor karena itu merupakan hal esensial dalam membangun lingkungan kerja yang sehat. Baca Juga 5 Ide Hadiah Gathering untuk Anda dan Rekan Kerja Lima langkah menjaga kesehatan lingkungan kerja dari Sodexo di atas sangat mudah untuk dilakukan, bukan? Praktikkan cara-cara di atas agar lingkungan kerja Anda terjaga kebersihannya, sehingga karyawan menjadi produktif dan perusahaan bisa mencapai keuntungan yang besar. Dari daftar di atas, salah satu cara menjaga kesehatan lingkungan kerja adalah menyediakan konsumsi yang sehat. Apabila kesulitan menyediakan konsumsi yang sehat untuk karyawan, Sodexo bisa membantu perusahaan Anda dalam memfasilitasi tunjangan mereka dengan Sodexo Gift Pass. Dengan voucher ini, karyawan Anda bisa menggunakannya sesuai dengan keinginan mereka, selama masih dalam jaringan merchant Sodexo. Sumber gambar

sebutan untuk para pekerja yang bekerja di lingkungan kesehatan